Varian XE Menular 10 Kali Lipat, Kemenkes Pastikan Indonesia Masih Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Varian XE adalah hibrida mutan dari dua versi Omicron sebelumnya yaitu BA.1 dan BA.2. Varian XE dilaporkan 10 kali lebih menular daripada subvarian BA.2 atau Stealth Omicron, yang disebut sebagai varian yang mengkhawatirkan karena tingkat penularannya yang tinggi.
Ini adalah jenis virus yang paling dominan, bertanggung jawab atas 86 persen dari semua kasus Covid-19 baru-baru ini. Varian hibrida XE baru dari Omicron pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022. Sejak itu sekitar 600 kasus telah dilaporkan dan dikonfirmasi.
Dilansir dari Times of India, Senin (4/4/2022) varain XE merupakan varian transmisibilitas tinggi berarti bisa menjadi varian dominan di masa depan. Varian ini juga menyebabkan risiko tinggi gelombang Covid-19 lain.
Kemunculan varian XE pun telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di mana berdasarkan penelitian, varian ini diketahui lebih menular daripada varian Covid-19 lainnya.
Selain itu, WHO juga telah mengklasifikasi sampai perbedaan karakteristik yang signifikan, termasuk tingkat keparahan dan penularan varian XE belum diketahui.
Gejala pasti dari varian baru ini belum diketahui, tapi diyakini mirip dengan sub-varian Omicron dan BA.2 dari Omicron. Varian virus corona tidak menyebabkan gejala yang parah tetapi menyebar dengan cepat. Meski virus corona infeksi saluran pernapasan, gejala awal Omicron tidak terkait dengan paru-paru.
Menanggapi kemunculan varain XE, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid menjelaskan bahwa belum ditemukan kasus varian XE di Indonesia.
"Sampai sekarang belum ada ya," jelas Nadia Tarmizi.
Ini adalah jenis virus yang paling dominan, bertanggung jawab atas 86 persen dari semua kasus Covid-19 baru-baru ini. Varian hibrida XE baru dari Omicron pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022. Sejak itu sekitar 600 kasus telah dilaporkan dan dikonfirmasi.
Dilansir dari Times of India, Senin (4/4/2022) varain XE merupakan varian transmisibilitas tinggi berarti bisa menjadi varian dominan di masa depan. Varian ini juga menyebabkan risiko tinggi gelombang Covid-19 lain.
Kemunculan varian XE pun telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di mana berdasarkan penelitian, varian ini diketahui lebih menular daripada varian Covid-19 lainnya.
Selain itu, WHO juga telah mengklasifikasi sampai perbedaan karakteristik yang signifikan, termasuk tingkat keparahan dan penularan varian XE belum diketahui.
Gejala pasti dari varian baru ini belum diketahui, tapi diyakini mirip dengan sub-varian Omicron dan BA.2 dari Omicron. Varian virus corona tidak menyebabkan gejala yang parah tetapi menyebar dengan cepat. Meski virus corona infeksi saluran pernapasan, gejala awal Omicron tidak terkait dengan paru-paru.
Menanggapi kemunculan varain XE, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid menjelaskan bahwa belum ditemukan kasus varian XE di Indonesia.
"Sampai sekarang belum ada ya," jelas Nadia Tarmizi.
(dra)